Pages

Tuesday, July 6, 2010

Wanita & Air Mata



Suatu hari, seorang anak bertanya kepada ibunya,

“Ibu, mengapa ibu menangis?” Ibunya menjawab,

“Sebab ibu adalah perempuan, nak.”

“Saya tidak mengerti ibu,” kata si anak.

Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.

“Nak, kau memang tak akan mengerti…”
Kemudian si anak bertanya kepada ayahnya.

“Ayah, mengapa ibu menangis?”

“Ibumu menangis tanpa sebab yang jelas,” sang ayah menjawab.

“Semua wanita memang sering menangis tanpa alasan”, hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.

Si anak membesar menjadi remaja, dan dia tetap terus tertanya-tanya, mengapa wanita menangis?

Hingga pada suatu malam, dia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan;

“Ya Allah, mengapa wanita begitu mudah menangis?”

Dalam mimpinya dia merasa seolah-olah mendengar jawapannya:

“Saat Aku menciptakan seorang wanita, dia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa.
Aku membuat bahunya cukup kuat, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, namun cukup lembut untuk memberikan keselesaan."

“Aku memberinya kekuatan dari dalam supaya dapat melahirkan bayi dari rahimnya, dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya."

“Aku memberinya kekerasan yang akan membuatnya tetap tabah tatkala orang-orang lain sudah berputus asa."

“Aku memberinya kesabaran jiwa untuk mengasuh keluarganya tanpa keluh kesah walau dia sendiri letih, walau sakit, walau penat."

“Aku memberinya perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam apa jua keadaan dan situasi. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan dan sentuhan kasih sayang inilah yang akan memberikan ketenangan saat didakap dengan lembut olehnya."

“Aku memberinya kekuatan untuk menyokong suaminya melalui masa-masa sukar dan melengkapinya dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya.

“Aku memberinya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyedarkan bahawa suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi."

“Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan, agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kepada wanita, untuk digunakan pada bila-bila masa sahaja."

"Kau tahu?
Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, susuk tubuhnya, atau bagaimana dia menyisir rambutnya."

"Kecantikkan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana disitulah pintu hatinya - tempat di mana cinta itu ada."

Bertuahnya kita dilahirkan sebagai wanita dengan keistimewaan dan kelebihan yang tiada pada mahkluk lain di dunia ini bersesuaian dengan jawatan kita sebagai Timbalan Pengarah Keluarga. 
Enhanced by Zemanta

1 comment: